Selasa, 19 Oktober 2010

tanda bahaya pada kehamilan

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

1. MUNTAH TERUS MENERUS/HYPEREMESIS GRAVIDARUM
Hyperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah yang disertai pusing pada ibu hamil. Disebut hyperemesis gravidarum jika muntah lebih dari 10 kali dalam sehari.akan lebih parah lagi jika kondisi fisik ibu hamil bertambah kurus, lemas dan kekurangan cairan. Untuk menghindari kerusakan organ-organ tertentu, seperti hati, jantung, otak dan ginjal, ibu hamil perlu mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit.
Kelainan ini terjadi karena pengaruh dari hormone HCG. Reaksi yang dominant adalah muntah terus menerus sehingga cadangan karbohidrat, protein dasn lemak terpakai untuk energi sehingga tubuh menjadi kurus. Selain itu tubuh juga kekurangan cairan dan elektrolit (natrium kloroda) yang akan mengakibatkan dehidrasi. Darah menjadi lebih kental (hemokonsentrasi). Akibatnya proses aliran darah ketubuh menjadi tidak lancer yang akan mengakibatkan berkurangnya proses pennnnyerapan zat-zat makanan dan oksigen ke jaringan-jaringan yang vital. Lebih parah lagi, fungsi organ hati, ginjal, jantung, otak akan terganggu.
Ada beberapa tingkatan dalam hyperemesisi gravidarum:
a) Tingkat 1
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu meras lemah, nafsu makam tidak ada, bert badan turun dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 kali permenit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit mengurang, lidah mewngering dan mata cekung.
b) Tingkat 2
Penderita tampak lebih lemah dan paatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mongering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik, dan mata sedikit ikteris. Berat badan menurun dan mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula dtemukan dalam kencing.
c) Tingkat 3
Keadaan umum penderita lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan tensi turun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini akibat dari sangat kurangnya zat makanan termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
Selain hormone HCG, kelainan ini dapat disebabkan pula oleh factor imonologik. Proses ini terjadi jika jaringan villi corialis (jaringan plasenta yang menembus rahim) masuk kedalam sirkulasi darah ibu pada plasenta. Masuknya plasenta ini akan menimbulkan reaksi penyesuaian berupa pusing, muntah, meriang, tidak enak badan dan sebagainya. Jika ibu hamil tidak dapat beradaptasi dengan gangguan tersebut, keluhan yang timbul semakin besar. Lebih parah lagi, keluhan ini dapat menyebabkan gangguan kesadaran bahkan gangguan jiwa. Hyperemesis gravidarum dapat menyebabkan abortus, kematian janin dalam kandungan, dan perkembangan janin terhambat.
Untuk mengatasinya sebaiknya segera konsultasi pada dokter dan jika bertambah buruk, ibu hamil harus durawat di rumah sakit sehingga dapat dilakukan penambahan cairan dan zat-zat nutrisi misalnya melalui infuse.

2. KELUAR CAIRAN DARI VAGINA
Keluarnya air yang merembes atau mengalir dari vagina tanpa/ada kontraksi pada kehamilan yang cukup bulan dapat menyebabkan infeksi selama kehamilan atau persalinan. Kondisis ini dimanakan ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini akan menghambat proses persalinan. Kadang-kadang keluhan inipun akan disertai dengan turunnya tali pusat dan terjepitnya tali pusat antara kepala janin dan panggul. Tentunya kondisi ini akan menyebebkan kematian pada janin.
Untuk mengatasi keluhan ini, ibu hamil harus segera pergi kerumah sakit untuk beristirahat. Baringkan tubuh dengan posisi lurus, kepala lebih rendah dari kaki untuk mencegah keluarnya air ketuban yang berlebihan dan bertambah panjang turunnya tali pusat.

3. KELUAR DARAH DARI VAGINA
Perdarahan yang terjadi selama kehamilan dibagi menjadi beberapa tipe:
a) Keguguran (abortus)
Abortus adalah keluarnya buah kehamilan pada usia kehamilan muda sampai 20 minggu, berat janin sekitar 500 gram. Abortus terdiri dari beberapa tipe berikut ini.
i. Abortus imminens
Gejala yang timbul yaitu terjadi perdarahan sedikit demi sedikit (berupa flek). Buah kehamilan masih baik. Kehamilan ini masih bisa dipertahankan dengan perawatan yang intensif. Wanita hamil harus beristirahat dengan cara berbaring, baik dirumah maupun dirumah sakit. Kurangi kegiatan sehari-hari sampai usia kehamilan 20 minggu.
ii. Abortus insipiens
Gejala yang timbul yaitu perut terasa sakit karena adanya kontraksi yang disertai dengan perdarahan yang banyak. Buah kehamilan sedang dalam proses terlepas dari dinding rahim. Kehamilan ini tidak dapat dipertahankan lagi dan harus segera dukuret untuk membersihkan rongga rahim agar tidak terjadi perdarahan yang lebih banyak.

iii. Abortus incomplit
Gejala yang timbul yaitu perdarahan sedikit demi sedikit. Sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian masih tertinggal dirahim. Biasanya kondisai ibu lemas karena sudah mengalami perdarahan yang cukup banyak. Wanita yang mengalami keluhan ini harus segera dikuret untuk membersihkan rongga rahim agar perdarahan berhenti dan mencegah terjadinya infeksi rahim.
iv. Abortus complit
Seluruh buah kehamilan telah dilahirka dengan lengkap. Pada kondisi ini wanita hamil tidak perlu dikuret, tetapi cukup dineri obat-obatan
v. Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah abortus yang berulang-ulang dan berturut-turut terjadi, sekurang-kurangnya 3x berturut-turut. Untuk mencegah dan mengatasinya, wanita hamil muda harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
 Kandung kemih dan rectum harus selalu kosong. Konstipasi dan diare harus dicegah agar pertumbuhan rahim tidak terganggu.
 Hindari kegiatan yang melelahkan
 Hindari membawa beban yang berat dan jangan melakukan perjalanan jauh menggunakan kendaraan
 Berhati-hatilah jika melakukan hubungan seks pada trimester 1
 Lakukan pemeriksaan laboratorium spesifik setelah konsultasi dengan dokter spesialis.


vi. Missed abortion
Missed abortion adalah perdarahan pada kehamilan muda yang disertai dengan tertinggalnya hasil konsepsi/janin yang sudah meninggal dalam rahim. Penanganannya bervariasi sesuai dengan usia kehamilan.
b) Placenta previa
Placenta previa adalah tertutupnya jalan lahir oleh plasenta atau ari-ari, baik sebagian maupun keseluruhan. Keluhan ini akan mengakibatkan terjadinya perdarahan yang terjadi pada kehamilan 20 minggu dan lebih sering terjadi pada trimester ke 3. Tanda-tandanya adalah keluar darah segar dan mengucur tanpa menimbulkan kontraksi. Proses ini terjadi tiba-tiba tanpa rasa nyeri dan tidak diketahui penyebab yang jelas. Jika perdarahan cukup banyak harus segera dioperasi untuk menyelamatkan ibunya tanpa menimbang usia kehamilannya atau apakah bayi yang dilahirkan dapat hidup diluar rahim atau tidak. Untuk mencegah dan mengatasi keluhan ini, periksalah kehamilan secara teratur karena plasenta previa dapat diketahui secara dini dengan pemeriksaan USG.
Jika ibu hamil mengalami plasenta previa perhatikan anjuran berikut:
 Kurangi aktifitas fisik dan sesuaikan dengan kebutuhan
 Makanlah dengan gizi yang cukup aga berat badan janin cepat bertambah sebelum terjadi perdarahan berulang
 Jika muncul sedikit perdarahan/flek pada usia kehamilan belum cukup bulan, lakukan perawatan secara intensif untuk mencegah terjadinya perdarahan yang lebih banyak sambil menunggu usia kehamilan cukup bulan. Sekitar usia kehamilan 37 menggu ibu akan segera dioperasi.


c) Solusio placenta
Solusio plasenta adalah terlepsnya plasenta sebelum waktunya. Tanda-tandanya adalah sakit perut yang terus menerus, kadang-kadang timbul gejala shock karena perdarahan dan kesakitan. Warna darah yang keluar merah kehitama dan hanya sedikit. Keadaan seperti ini harus segara diatasi dengan operasi.
Solusio plasenta dapat disebabkan oleh beberapa factor berikut:
 Gangguan psikologis, misalnya trauma.
 Hamil pada usia tua.
 Multiparitas (banyak anak).
 Pennyakit darah tinggi menahun.
 Tali pusat pendek
 Ibu kurang gizi (asam folik)
 Pre-eklampsia
4. DEMAM TINGGI
Demam tinggi dapat diakibatkan oleh infeksi baik dari bakteri, virus, maupun protozoa, diantaranya adalah:
I. Rubella
Serangan virus ini akan menyebabkan kelainan bawaan pada janin. Jika virus ini menyerang pada trimester I, kecacatan janin akan terjadi sebesar 30%-50%, trimester II 6.8%, trimester III 5.3%. umumnya organ tubuh janin yang mengalami kecacatan adalah mata, jantung, telinga, dan susunan saraf pusat.
II. Sitomegalovirus
Serangan virus ini akan menyebabkan cacat janin pada bagian kepala, mata, kaki, dan kelainan darah.



III. Herpes virus hominus
Serangan virus ini akan menyebabkan kematian janin dalam rahim. Jika bayi lahir akan ditemukan gelombang-gelombang pada kulit badan atau mata dan selaput lender mulut.
IV. Typhus abdominalis
Penyakit ini akan memperburuk keadaan ibu saat hamil maupun setelah melahirkan. Penanganan kasus ini dapat dilakukan oleh ahli penyakit dalam misalnya dengan memberikan vaksinasi terhadap ibu hamil. Selain itu setelah melahirkan ibu tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya jika sedang terinfeksi bakteri ini.
V. Malaria
Gejala penyakit ini berupa panas tinggi, disertai menggigil. Penyakit ini sangat mempengaruhi kehamilan karena dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
 Pecahnya butir sel darah merah, yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia dan mengganggu proses penyaluran dan pertukaran nutrisi kearah janin. Akibatnya pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat.
 Infeksi plasenta, yang dapat menghalangi pertukaran dan penyaluran nutrisi kejanin.
 Panas badan tinggi yang dapat merangsang terjadinya kontraksi otot rahim.
Jika penyakit malaria tidak ditangani secara intensif dapat mengakibatkan terjadinya abortus, bayi lahir premature, BBLR, serta kematian janin.

VI. Toksoplasmosis
Infeksi ini disebabkan oleh toksoplasmosis gondii. Protozoa ini banyak terdapat pada anjing, kucing, tikus, dan binatang lainnya. Gejala infeksinya berupa kelenjar limfe yang membengkak, nyeri dan mungkin terjadi abses. Infeksi lain dapat terjadi pada organ paru-paru dan jantung. Serangan toksoplasma gondii dapat mengakibatkan terjadinya abortus, bayi lahir premature, cacat bawaan pada bagian kepala (hydrocepalus, microcephalus, anencephalus, dan meningoencephalitis) dan kelainan mata. Untuk mencegahnya dan mengatasinya sebaiknya hindari pemeliharaan binatang.

5. BENGKAK/OEDEM PADA WAJAH, TUNGKAI, DAN HYPERTENSI
Kenaikan tekanan darah (hypertensi), pembengkakan yang dimulai dari kaki serta air seni keruh dan mengandung protein merupakan tanda gejala preeklampsia dan eklampsia. Gejala-gejala diatas, sering kali tidak diperhatikan oleh ibu hamil. Tanpa disadari, gejala tersebut menimbulkan gejala yang lebih berat dalam waktu singkat, seperti:
 Pembengkakan yang lebih berat, kadang-kadang diseluruh bagian tubuh
 Air seni bertambah keruh dan volumenya sedikit
 Sakit kepala yang hebat terutama pada dahi
 Rasa nyeri pada ulu hati
 Gangguan mata, penglihatan kabur
 Kadang-kadang muncul rasa mual sampai muntah
Jika kondisi ini tidak segera ditangani akan menyebabkan kejang dan menurunnya kesadaran sampai koma. Untuk mengatasinya ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya secara teratur dan ketat.
6. NYERI PERUT BAGIAN BAWAH YANG HEBAT
Nyeri perut bagian bawah yang hebat baik dikanan ataupun dikiri merupakan tanda gejala KET,selain itu adalah:
 Terlambat haid dan kadang-kadang terdapat gejala dari kehamilan muda, misalnya mual-mual.
 Nyeri bahu karena darah dalam rongga perut merangsang diafragma
 Senesmus (rasa buang air besar yang terusmenerus/berulang-ulang tanpa adanya jumlah kotoran yang berarti). Kondisi ini terjadi karena rectum tertekan oleh bendungan darah dalam rongga perut.
 Perdarahan dari vagina yang terjadi setelah nyeri perut dibagian bawah.
Kehamilan ektopik ini diakhiri dengan operasi. Untuk menghindari hal ini, ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kehamilannya sedini mungkin agar jika terjadi kelainan kehamilan dengan segera diatasi.
7. GERAKAN JANIN BERKURANG/TIDAK ADA GERAKAN JANIN
Ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan merupakan tanda gawat janin atau tanda janin sudah mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar