Selasa, 19 Oktober 2010

manajemen kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan memiliki kewajibsan memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan. Untuk melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut manajemen kebidanan. Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan membantu proses berfikir bidan didalam melaksanakn asuhan dan pelayanan kebidanan.

Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada individu, akan tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanakan pelayanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.Manajemen kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai.

Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan, maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat.
Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.





B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana langkah-langkah yang digunakan dalam pembuatan manajemen.
Apakah di BPS sudah melakukan manajemen kebidanan dengan tepat.
Seberapa pentingkah manajemen kebidanan itu.
C. TUJUAN
Mengetahui langkah-langkah dalam menyusun manajemen kebidanan.
Menganalisa bentuk manajemen kebidanan di BPS
Mengetahui pentingnya manajemen kebidanan dalam menangani pasien.

BAB II
ISI

PENGERTIAN
Manajemen kebidanan adalah proses pertolongan yang dilakukan seseorang yang berprofesi sebagai bidan secara sistematis untuk membantu menyelesaikan persoalan kesehatan seorang pasien dengan tepat.Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan –penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Varney, 1997)

Prisip Proses Manajemen Kebidanan Menurut American College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999:
• Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik

• Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar

• Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien

• Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan tanggung jawab terhadap kesehatannya

• membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien

• Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual

• Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya

• Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal

• Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan


Dalam pendokumentasian/catatan asuhan kebidanan diterapkan dalam bentuk SOAP.
S: Data Subyektif : Data dari pasien yang didapat dari anamnesa
O: Obyektif : Hasil Pemeriksaan Fisik serta diaagnostik dan pendukung lain, juga catatan medis lain.
A: Assasment (Analisa dan Interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan)
1. Diagnosa
2. Antisipasi Diagnosa / masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera
P: Planning / Perencanaan : Merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan.

LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN
Langkah I : Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu langkah awal yang dipakai dalam menerapkan asuhan kebidanan pada pasien. Pada tahap ini semua data dasar dan informasi tentang klien dikumpulkan dan dianalisis untuk mengevaluasi keadaan klien.

Langkah II : Interpretasi Data
Pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi masalah atau diagnosa spesifik yang sudah diidentifikasi. Interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan yang mengacu pada diagnosa nomenklatur, masalah dan yang disertai dengan dasar. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnopsa kebidanan.
Standar Nomenklatur Diagnosa Kebidanan :
1.Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
2.Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3.Memiliki ciri khas kebidanan
4.Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
5.Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.

Langkah III : Identifikasi Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.

Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan pasien.

Langkah V : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah dididentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah psikologis.

Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. (misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana).

Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah,serta mengevaluasi apakah diagnose potensial muncul dan apakah tindakan antisipasi dilakukan.

Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.
Langkah-langkah proses manajemen pada umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar