Selasa, 19 Oktober 2010

gizi untuk tumbuh kembang anak


GIZI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK              


1.     ASI (Air Susu Ibu)

Gizi pada anak-anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,bahkan sejak masih dalam kandungan pun, gizi memegang peran penting dalam perkembangan sel-sel otak dan retina, khususnya pada janin di usia triwulan terakhir kehamilan. Karena pada masa inilah terjadi perkembangan sel-sel otak dan retina yang sangat pesat.

ASI eksklusif, merupakan makanan yang sangat dianjurkan untuk diberikan kepada bayi, minimal sampai berusia 6 bulan, atau sampai anak berusia 2 tahun. Hal ini dikarenakan ASI banyak mengandung AA dan DHA yang penting untuk perkembangan kecerdasan otak anak. ASI juga memiliki kandungan gizi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi.

ASI juga dapat mengurangi resiko karies gigi pada anak-anak. Selain itu, ASI juga menguntungkan bagi ibu karena dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus, menunda kembalinya kesuburan akibat dari amenore anovulasi.

Pil Keluarga Berencana (KB) yang mengandung estrogen, dapat menurunkan produksi ASI. Oleh sebab itu, jika ibu ingin KB dengan menggunakan hormon, pilihlah pil yang mengandung hormon progesterone atau dengan KB suntik.

Pemberian susu  formula disamping ASI, dapat berakibat munculnya berbagai macam penyakit pada bayi, misalnya infeksi atau marasmus gizi. Biasanya hal ini disebabkan karena mahalnya harga susu formula, maka seringkali ibu mengurangi takaran susu formula (diencerkan)dengan tujuan agar lebih hemat, tapi si ibu tidak sadar bahwa hal ini sangat berpengaruh terhadap gizi yang diperoleh anak mereka. Hal inilah yang banyak menyebabkan meningkatkan angka anak kurang gizi (gizi buruk) di Indonesia.

2.     Makanan Pendamping ASI (MP_ASI)

Biasanya para ibu cenderung memberikan makanan lain disamping ASI saat bayi mereka berusia 4 atau 6 bulan.  Hal ini bertujuan untuk : memenuhi zat makanan, memelihara kesehatan bayi, menunjang tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal, dan mendidik anak agar terbina selera makan dan kebiasaan yang sehat.

Kenapa para ibu memberikan MP_ASI saat bayi mereka berusia antara 4 sampai 6 bulan? Karena pada umur inilah bayi diharapkan sudah mampu untuk melakukan koordinasi menghisap,menelan, bernapas, dan bayi siap menghisap makanan yang bertekstur lembut, misalnya bubur. Tetapi selain MP_ASI, ibu juga harus selalu memberikan ASI untuk bayi sampai minimal berusia 6 bulan atau 2 tahun, Karena di usia 2 tahun ini,anak dinilai sudah bisa makan dengan baik.

Pemberian MP_ASI yang terlalu dini (<4 bulan) juga berdampak buruk bagi bayi, misalnya :
Ø  Bayi lebih sering menderita diare, karena pembentukan zat anti oleh usus belum sempurna.
Ø  Bayi mudah alergi pada makanan tertentu.
Ø  Terjadinya malnutrisi/ gangguan pertumbuhan pada anak.
Ø  Produksi ASI menurun, karena frekuensi bayi menyusu jadi lebih jarang.
Ø  Mengganggu kerja ginjal.

Dengan demikian, cara memperkenalkan MP_ASI harus secara bertahap, agare tidak berpengaruh buruk apda kesehatan pencernaan bayi. Bayi yang menolak makanan yang kita berikan, belum tentu karena tidak suka, mungkin karena dia belum kenal dengan makanan tersebut. Oleh sebab itu, ibu harus memperkenalkan MP_ASI secara bertahap kepada bayi dalam hal : bentuk, jumlah, frekuensi, dan jenisnya.

Makanan yang akan diberikan kepada anak sebagai pendamping ASI harus memiliki persyaratan :
Ø  Kebutuhan zat makanan terpenuhi
Ø  Mudah dicerna
Ø  Jenis dan cara pemberian makanan harus sesuai dengan kebutuhan bayi.
Ø  Terjamin kebersihannya dan terbebas dari bibit penyakit.
                                                                                                             
3.     Tanda-Tanda Bayi Mendapatkan Gizi Yang Cukup

Ø  Bayi mengalami kenaikan berat badan, bayi aktif & nafsu makan baik.
Ø  Minimal bayi kencing 6 X dalam sehari & buang air besar lancar.
Ø  Warna kulit tidak pucat dan nampak halus.
Ø  Timbunan lemak yang cukup pada anggota gerak dan tubuh bagian bawah bayi.
Ø  Perut agak menonjol & saat diraba terasa lembut.
Ø  Tidurnya tenang, tidak gelisah.
Ø  Bayi tidak cengeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar